• Jumat, 29 September 2023

Gempa Susulan Terus Bermunculan Warga Cianjur Berhamburan

- Rabu, 23 November 2022 | 15:01 WIB
Bencana Alam di Cianjur, JABAR
Bencana Alam di Cianjur, JABAR

CERITANEWS Gempa susulan kembali terus terjadi di kawasan Cianjur, Jawa Barat.

Setidaknya dalam 2-3 jam terakhir sudah ada beberapa gempa susulan seperti dalam laporan BMKG. (Rabu, 23/11/2022)

Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan, hingga pukul 07.00 WIB terjadi 161 kali gempa susulan dari gempa utama M 5,6 di Kabupaten Cianjur.

"Gempa-gempa susulan itu sebagian besar tidak dirasakan, dan yang bisa mencatat adalah alat, dan ada beberapa yang dapat dirasakan. InsyaAllah, dalam kurun waku empat hari kedepan, gempa-gempa susulan tersebut sudah reda dan stabil," ungkap Dwikorita di Cianjur, Rabu (23/11).

"Allahuakbar, gempa lagi, gempa lagi," ujar seorang warga sambil bergegas keluar dari rumahnya.

Laporan Twitter BMKG, gempa susulan itu berkekuatan magnitudo 3,9 dengan pusat gempa yang berada di kedalaman 1 kilometer.

"#Gempa Mag:3.9, 23-Nov-22 11:41:43 WIB, Lok:6.80 LS, 107.07 BT (Pusat gempa berada di darat 8 km BaratLaut Kab. Cianjur), Kedlmn:1 Km Dirasakan (MMI) IV Warungkondang, IV Sukaresmi, III Pacet, III Cugenang, III Ciherang, III Kota Cianjur #BMKG," jelas BMKG.

tak selang satu jam muncul gempa susulan lagi yang di laporkan BMKG lewat Twitter nya.

"#Gempa Dirasakan Magnitudo: 2.8, Kedalaman: 2 km, 23 Nov 2022 12:08:31 WIB, Koordinat: 6.87 LS-107.08 BT (Pusat gempa berada di darat 8 km BaratDaya Kab. Cianjur) #BMKG," jelas BMKG.

Baca Juga: Kondisi Terkini Cianjur Pasca Gempa Bumi 5.6 SR

Dwikorita mengatakan, memasuki puncak musim penghujan, BMKG mengimbau kepada pemerintah daerah setempat dan masyarakat untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana alam ikutan seperti longsor dan banjir bandang yang membawa material-material reruntuhan lereng akibat gempa M5.6.

Dwikorita juga mengimbau saat proses rehabilitasi dan rekonstruksi bangunan semestinya menggunakan struktur bangunan tahan gempa.

Menurutnya, banyaknya korban meninggal dan signifikannya kerusakan yang terjadi pada saat gempa tektonik bermagnitudo 5,6 selain akibat gempa dangkal juga akibat struktur bangunan di wilayah terdampak tidak memenuhi standar tahan gempa.

"Mayoritas bangunan yang terdampak karena dibangun tanpa mengindahkan struktur aman gempa yang menggunakan besi tulangan dengan semen standar.

Halaman:

Editor: Eko Budiarso

Sumber: BMKG, CNBC

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Kopi dan Teh ala Alumni Al Zaytun

Selasa, 18 Juli 2023 | 21:23 WIB

Al Zaytun Eksklusif dan Tak Peduli Lingkungan?

Jumat, 30 Juni 2023 | 15:10 WIB
X