Ceritanews - Singkat cerita, dalam perang gerilyanya sesampainya di Kediri, pasukan belanda tiba-tiba menemukan tempat persembunyian Jenderal Soedirman dan kelompoknya.
Diketahui, bahwa keberadaan Jenderal Soedirman ini rupanya dilaporkan oleh salah seorang perajurit Jenderal Soedirman, yang mana perajuritnya ini adalah prajurit penghianat.
Meskipun begitu, sebenarnya Jenderal Soedirman mengetahui hal ini. Karena keberadaan Jenderal Soedirman diketahui oleh Belanda dalam keadaan yang sangat genting. Jenderal Soedirman ini lantas mengajak para prajuritnya ini untuk menggelar dzikir bersama.
Anehnya Belanda tidak mempercayai dan malah menembak salah satu penghianat itu. Karena kehebatannya itulah, muncul anggapan bahwa Jenderal Soedirman adalah orang sakti.
Ditengah perang agresi militer ke II yang tengah berlangsung, proses diplomasi melalui Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) terus dilakukan.
Perwakilan dari Indonesia dan negara-negara yang mendukung kemerdekan Indonesia, mendesak kepada dewan kemanan PBB agar supaya membuat suatu resolusi terhadap tindakan agresi militer Belanda.
Tatkala diplomasi masih berlanjut lewat serangan 1 Maret 1949 pasukan militer Indonesia berhasil menguasi pos-pos Belanda yang berada di Yogyakarta selama 6 jam.
Serangan ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto. Peristiwa Serangan Umum 1 Maret 1949 ini, membuktikan kepada dunia Internasional bahwa Indonesia masih ada.
Seiring berjalannya waktu pada awal Juli 1949 melalui komisi PBB untuk Indonesia, perjuangan diplomasi kemerdekaan Indonesia membuahkan hasil, dengan dibebaskannya pemimpin republik karena Belanda mendapatkan tekanan dari PBB.
Diketahui Belanda sebenarnya menerima bantuan Marshael Plan dari Amerika untuk pembanguan ekonomi.
Meskipun para pemimpin Republik sudah dibebaskan, namun gencatan masih belum direalisasikan. Padahal, gencatan senjata menjadi syarat utama untuk menggela Perundingan Meja Bundar atau KMB.
Disisi lain militer Indonesia termasuk Jenderal Soedirman tidak setuju adanya dengan gencatan senajata. Ketidaksetujuan Jenderal Soedirman karena pihak Indonesia menerima begitu saja perjanjian Roem Royen.
Dengan adanya perjanjian yang terjadi di Deen Haag itu Soekarno bertujuan untuk menghentikan gerilya, dengan adanya gencatan sejanta dan penyerahan kedaulatan terhadap Republik Indonesia Serikat.
Sumber Referensi
-Buku Revolusi Pemoeda: Jepang dan Perlawanan di Jawa
-Buku Peranan Panglima Besar Sudirman dan Revolusi Indonesia
-Buku Guru Bangsa; Sebuah Biografi Jenderal Sudirman
-Buku Biografi Sudirman Prajurit Teladan
Artikel Terkait
Peringatan Hari Pahlawan, Kemenkumham Gelar Seminar Nasional Kesehatan
Perjalanan Sang Jenderal Besar (1) Biografi Jenderal Soedirman
Perjalanan Sang Jenderal Besar (2) Serangan Belanda dan Perang Gerilya