Ceritanews - Nama Kamaruddin Simanjuntak pasti tidak asing lagi bagi masyarakat Indonesia. Dia mulai dikenal luas saat menjadi kuasa hukum keluarga almarhum Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, atau biasa disebut Brigadir J.
Berkat nyali dan kepiawaiannya, kasus tewasnya Brigadir J yang mulanya diselimuti misteri dan melibatkan petinggi polri kini mulai terungkap.
Kendati begitu, sebelum tenar dan sukses seperti sekarang ini, tidak banyak yang tahu kalau Kamaruddin pernah mengalami masa-masa sulit dan kelam dalam kehidupannya.
Kamarudin Simanjuntak lahir pada 21 mei 1974 di Tapanuli Utara Sumatera Utara. Dia menamatkan SMA pada tahun 1992 di SMA Negeri 1 Siborong-borong Tapanuli Utara lantas pergi merantau ke Jakarta untuk mengadu nasib.
Di Jakarta, Dia rela tidur di kolong jembatan di daerah Klender Jakarta Timur. Selama tiga bulan sebagai gelandangan, ia bekerja serabutan untuk bertahan hidup. Pada tahun 1993, ia diterima bekerja sebagai costumer service di sebuah restoran.
Dia juga sempat mencoba membangun bisnis kecil-kecilan, tetapi tak berapa lama tumbang. Karena pasang surut dunia bisnisnya, akhirnya ia bekerja sebagai sales, tenaga penjual. Dari sana, ia tertarik menjadi pengacara
Sebelum menjadi pengacara, Dia sempat menekuni beberapa beberapa bisnis namun semuanya gagal. Setelah itu, Dia memilih untuk melanjutkan kuliah di Universitas Kristen Indonesia (UKI ) Jakarta dengan jurusan hukum pada tahun 2000 dan lulus dengan predikat cumlaude.
Setelah lulus, Dia mendirikan kantor pengacara yang diberi nama Firma Hukum Victoria. Dirinya juga sempat mendirikan partai dengan nama Partai Demokrasi Republik Indonesia Sejahtera.
Sejumlah kasus besar pernah Ia tangani seperti kasus Hambalang dan kasus korupsi e-ktp dan menjadi pengacara Muhammad Kece dalam kasus penistaan agama.
Dia mengaku sering mendapatkan ancaman serius saat menangani sebuah perkara misalnya saat menjadi Pengacara dari salah satu putri Soekarno, Rachmawati Soekarnoputri.
Anak dan istrinya pernah dibakar hidup-hidup di dalam mobil, tetapi beruntung keduanya masih selamat. Begitu juga saat mengawal kasus pembunuhan Brigadir J sekarang, Kamaruddin Simanjuntak pun mengaku mendapatkan berbagai ancaman. "Ada, ada ancaman, cuman saya karena sudah biasa diancam orang, sudah biasa juga diintimidasi, jadi saya tidak merasa," katanya, saat diwawancara pada Jumat, 14 Oktober 2022.
***